Ringkasan Materi PAI Kelas 7 Kurikulum Merdeka Bab 1: Al-Qur'an dan Hadits Sebagai Pedoman Hidup

 

A.   Pengertian Al-Qur’an

Dikutip dari buku Alquran Hadist oleh Muhaemin, pengertian Alquran menurut bahasa berasal dari bahasa Arab, yakni qara-a – yaqra'u – qur'anan yang bermakna bacaan. Sedangkan pengertian Al-Qur’an menurut istilah  adalah: Huwa Kalamullah Almunajjalu ‘ala muhammadin biwasithotil malaaikati almuta’abbad bitilaawatihi. Artinya: Al-qur’an adalah Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril dan menjadi ibadah dibacanya.

Al-Qur’an merupakan pedoman hidup umat Islam yang selalu digunakan hingga akhir zaman. Selain Al-Qur’an yang menjadi pedoman, ada hadis-hadis Nabi yang menjadi pendukung dari penjelasan Al-Qur’an.

Firman Allah SWT. An Nisa ayat: 59

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nabi Muhammad) serta ululamri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat).

Kandungan Surah An-Nisa 59:

1.    Keharusan bagi setiap mukmin dan muslim untuk taat kepada Allah Swt. rasul, dan pemimpinnya.

2.    Ketaatan dan kepatuhan yang dilakukan hendaknya didasari atas keimanan yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadis.

3.    Keharusan menaati pemimpin yang benar, yakni pemimpin yang perintah dan tindakannya tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadis.

4.    Selama pemimpin memerintahkan kebenaran, wajib hukumnya untuk ditaati dan dipenuhi, begitu pula sebaliknya.

Perilaku yang mencerminkan kandungan Surah An-Nisa ayat 59 adalah:

1.    Taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya

2. Taat kepada Ulil Amri, yaitu orang-orang yang diberi amanat, selama mereka menegakkan pemerintahan dan taat kepada peraturan Allah

3.    Mengamalkan isi Al-Qur'an dan melaksanakan hukum-hukum yang telah ditetapkan Allah

4.    Mengembalikan semua urusan dalam hidup kepada aturan yang telah ditetapkan Allah SWT.

B.    Fungsi Al-Qur’an

1. Alquran sebagai Petunjuk dalam Menjalani Hidup. Alquran adalah petunjuk bagi manusia yang beriman dan bertakwa, dalam menjalani kehidupan ini.

2. Isi dari Alquran merupakan Pengajaran bagi Manusia dan Obat Berbagai Penyakit Hati. Alquran berisi tentang pengajaran dari Allah SWT, agar manusia dapat membedakan mana yang haq dan yang mana yang batil.

3. Al-quran merupakan Pemberi Kabar Gembira bagi Orang-orang yang Beriman. Di antara kabar gembira yang dimaksud adalah janji Allah pada orang-orang yang beriman bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya.

4. Alquran merupakan Peringatan bagi Orang Kafir. Sesungguhnya, Alquran juga merupakan peringatan bagi orang-orang kafir.

C.   Mengenal Alif Lam Syamsiah & Alif Lam Qomariyah:

1.    Alif Lam Syamsiyah

Alif lam syamsiyyah Alif lam syamsiyyah adalah alif lam yang dirangkai dengan kata benda (isim) yang diawali dengan salah satu dari huruf huruf syamsiyyah. Jumlah huruf syamsiyyah ada 14 huruf yaitu:

ط ث ص ر ت ض ذ ن د س ظ ز ش ل

Cara membaca alif lam syamsiyyah adalah dengan cara memasukkan (mengidgamkan) alif lam (lam sukun) ke huruf huruf syamsiyyah sehingga bacaan lam sukunnya hilang dan lebur ke dalam huruf syamsiyyah yang mengikutinya. Karena membacanya dengan diidgamkan, maka hukum bacaan alif lam syamsiyyah sering juga disebut dengan Idgam Syamsiyyah.

2.    Alif Lam Qamariyah

Alif lam qamariyyah adalah alif lam yang dirangkai dengan kata benda (isim) yang diawali dengan salah satu dari huruf-huruf qamariyyah. Jumlah huruf qamariyyah ada 14 huruf. Yaitu:

أ ب غ ح ج ك و خ ف ع ق ي م ه

Cara membaca alif lam qamariyyah harus jelas (izhar). yakni tetap terlihat bacaan lam sukunnya. Karena itulah hukum bacaan alif lam qamariyyah sering disebut dengan Izhar Qamariyyah .

Berikut Bagan dan Contohnya:

D.   Pengertian Hadits

Hadis ( (الحديث secara bahasa berarti Al-Jadiid الجديد)) yang artinya adalah sesuatu yang baru. Menurut para ahli hadis, hadis merupakan segala perkataan (sabda), perbuatan, hal ihwal (kejadian, peristiwa, masalah), dan ketetapan lainnya yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw.

Dari definisi tersebut dapat kita pahami bahwa hadis adalah segala perkataan dan perbuatan yang mencakup seluruh peristiwa, kejadian, dan masalah serta ketetapan lainnya yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw.

E.    Bentuk-Bentuk Hadits

1.  Hadis Qauli adalah hadis yang berisi tentang segala perkataan Nabi Muhammad Saw, berupa tuntutan dan petunjuk syara’, peristiwa-peristiwa dan kisah-kisah baik yang berkaitan dengan aspek akidah, syariah maupun akhlak.

2. Hadis Fi'li adalah hadis yang berisi tentang segala perbuatan Rasulullah Saw, yang pada saat itu menjadi panutan para sahabat dan menjadi keharusan bagi semua umat Islam untuk mengikutinya.

3.  Hadis Taqriri adalah hadis yang berupa ketetapan Nabi Muhammad Saw. terhadap apa yang datang atau yang dikemukakan oleh para sahabatnya dan selanjutnya beliau membiarkan atau mendiamkan perbuatan tersebut, tanpa menyampaikan penegasan apakah beliau membenarkan atau menyalahkannya.

F.    Kualitas Hadits:

1.  Hadis Sahih menurut bahasa berarti yang sehat, yang selamat, yang benar, yang sah, dan yang sempurna. Berarti hadis sahih adalah hadis yang sah, hadis yang sehat, atau hadis yang selamat. Sebagian ulama berpendapat bahwa hadis sahih adalah hadis yang disandarkan kepada Nabi Muhammad Saw.

2.    Hadis Hasan merupakan hadis yang mirip dengan sahih, yaitu hadis yang diriwayatkan oleh perawi yang adil, namun kurang kuat hafalannya. Letak perbedaannya hanya pada tingkat hafalan pada periwayatnya.

3.  Hadis Daif secara bahasa berarti hadis yang lemah, yang sakit, atau yang tidak kuat. Sedangkan pengertian secara istilah adalah hadis yang tidak memiliki satu syarat atau lebih dari syarat-syarat hadis sahih atau hadis hasan.

G.   Fungsi Hadits:

1. Bayan Taqrir (memperjelas isi Al-Qur’an) hadis yang berfungsi menegaskan atau menguatkan terhadap apa yang telah ditetapkan dalam Al-Qur'an sehingga maknanya lebih jelas dan tidak perlu dipertanyakan lagi.

2. Bayan Tafsir (menafsirkan isi Al-Qur'an) hadis yang memberikan penafsiran terhadap ayat Al-Qur'an yang maknanya samar merinci ayat yang maknanya masih bersifat umum .

3. Bayan Tasyri’ (memberi kepastian hukum) hadis yang berfungsi memberi kepastian hukum yang tidak dijelaskan dalam Al Qur’an.

4. Bayan Tabdil (membatalkan) hadis yang berfungsi membatalkan ketentuan lama diganti dengan ketentuan baru karena lebih sesuai dengan keadaan. Bayan Tabdil disebut juga bayan nasakh yang artinya menghapus ketentuan lama diganti dengan yang baru .

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama