Keistimewaan Dan Amalan Malam Nisfu Sya'ban

  

A. Keistimewaan Malam Nisfu Sya’ban

Malam Nisfu Sya'ban adalah malam yang dinanti - nantikan oleh kaum muslimin dan muslimat, karena malam nisfu sya’ban merupakan salah satu malam istimewa yang ada di Bulan Sya’ban. Karena waktu tersebut banyak dimanfaatkan untuk memaksimalkan ibadah sebagai latihan dan persiapan menuju bulan yang penuh anugerah dan penuh barokah yaitu bulan Ramadhan.

Nisfu Sya'ban berasal dari kata 'nisfu' yang berarti pertengahan dan 'sya'ban' yang merupakan bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. 1 Sya’ban 1446 H dalam kalender Masehi 2025 yang mengacu penanggalan berbasis hilal pada kalender Hijriyah jatuh pada 31 Januari 2025. Maka, hari kelima belas Bulan Sya’ban nanti akan jatuh pada 14 Februari 2025. Sehingga malam Nisfu Sya’ban dimulai pada Kamis Malam Jumat, setelah terbenamnya matahari tepatnya tanggal 13 Februari 2025.

Karena istimewanya malam tersebut, menurut Al-Hafiz Al-Muhaddits Syekh Salim As-Sanhuri menyatakan bahwa malam Nisfu Sya’ban punya 10 nama yang agung. Mengutip laman NU Online, berikut 10 nama lain dari malam Nisfu Sya’ban:

1. Malam yang diberkahi (mubarakah). Disebut malam yang diberkahi karena pada malam Nisfu Sya’ban ini Allah memerintahkan para malaikat untuk turun dari langit ke dunia dan menebar kebaikan kepada manusia.

2. Malam pembagian takdir (qismah wa at-takdir). Pada malam Nisfu Sya’ban, para malaikat yang turun tak hanya membagi keberkahan dan kebaikan, melainkan juga untuk menentukan takdir kepada semua manusia, mulai dari rezeki, jodoh, mulia, hina, pangkat, hingga pernikahan.

3. Malam penghapusan dosa (at-takfir). Penamaan malam penghapusan ini memiliki alasan karena pada malam tersebut Allah mengampuni semua dosa-dosa hamba-Nya yang Muslim selama satu tahun, terhitung sejak malam tersebut hingga malam Nisfu Sya’ban di tahun selanjutnya.

4. Malam diterimanya doa (al-Ijabah). Berdasar dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi: Nabi bersabda:

خمس ليال لا تُرد فيهن الدعوة: أول ليلة من رجب، وليلة النصف من شعبان، وليلة الجمعة، وليلة الفطر، وليلة النحر

Artinya:Lima malam yang tidak akan ditolak doa di dalamnya: malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Sya'ban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan Malam Idul Adha" ( H.R. Imam Al-Baihaqi)

5. Malam kehidupan (al-hayat) Disebut malam kehidupan karena orang yang beribadah kepada Allah pada malam tersebut tidak akan dimatikan hatinya oleh Allah, bahkan ketika hati semua manusia mati.

6. Hari raya malaikat Seperti manusia yang memiliki dua hari raya yang selalu dirayakan dalam setiap tahunnya, para malaikat juga memiliki dua hari raya yang selalu mereka rayakan dalam setiap tahunnya, yaitu malam Nisfu Sya'ban dan malam Lailatul Qadar.

7. Malam syafaat Menurut Al-Hafiz Syekh Salim as-Sanhuri, pada malam Nisfu Sya’ban menjadi malam sempurnanya syafaat. 

8. Malam kemerdekaan (al-‘itqu) Disebut malam kemerdekaan karena pada malam ini separuh umat Nabi Muhammad diangkat dari neraka. Sebagaimana keterangan yang ada dalam hadits riwayat Sayyidatina Aisyah: “Sungguh Nabi Muhammad sedang duduk pada suatu malam (nisfu Sya’ban), maka datang kepadanya malaikat Jibril. Ia berkata: Sungguh Allah telah memerdekakan dari neraka separuh umatmu.”

9. Malam pembebasan (al-bara`ah) Hal ini disebabkan pada malam itu Allah mencatat kebebasan bagi hamba-Nya yang beriman dari neraka, baik yang taat atau ahli maksiat. Tidak hanya kepada orang beriman yang taat, Allah juga memberikan pembebasan kepada orang mukmin yang masih sering melakukan maksiat. 

10. Malam hadiah (al-jaizah) Malam hadiah disematkan menjadi nama lain bagi malam Nisfu Sya’ban karena malam mulia ini hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad, bukan umat nabi-nabi sebelumnya. Karena itu, malam ini adalah hadiah langsung dari Allah secara khusus kepada umat Nabi Muhammad.

B. Amalan Malam Nisfu Sya’ban

D iantara amalan-amalan yang dianjurkan para ulama pada malam Nisfu Sya'ban adalah sebagai berikut:

1. Memperbanyak Shalat-Shalat Sunnah. 

a. Shalat Sunnah Muthlak, melaksanakan shalat sunah secara mutlak dijelaskan dalam hadits:

   قوله صلى الله عليه وسلم: "الصلاة خير موضوع، فمن شاء استكثر ومن شاء استقل" قال الحافظ في الفتح" 479/2: صححه ابن حبان

Shalat adalah sebaik-baik syariat, siapa yang ingin memperbanyak maka perbanyaklah, dan siapa yang ingin melakukan sedikit maka lakukanlah” (Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan bahwa hadis ini dinilai sahih oleh Ibnu Hibban. Fath Al-Bari 2/479)

Adapun kaifiyah shalat sunnah pada malam nisfu sya’ban dalam majmu syarif hal 93-96 sebagai berikut:

• Shalat sunnah 2 rakaat dengan niat shalat muthlak

• Rakaat pertama setelah fatihah membaca surat al-kafirun (قل يأيها الكافرون...)

• Rakaat kedua, setelah fatihah membaca surat al-ikhlas (قل هو الله أحد...)

• Dalam setiap sujud membaca doa:

  اللهم إني أعوذ بعفوك من عقابك، وأعوذ برضاك من سخطك، وأعوذ بك منك إليك، لا أحصى ثناء عليك أنت كما أثنيت على نفسك.

b. Shalat Sunnah Tasbih, shalat tasbih adalah shalat yang diajarkan Rasululah SAW kepada pamannya Sayyidina Abbas Ra agar mendapatkan pengampunan dari Allah SWT. Para ulama menyebutkan bahwa yang lebih utama pada malam Nisfu Sya’ban adalah melakukan Shalat Tasbih.

Shalat tasbih berjumlah empat rakaat, dikerjakan pada siang hari empat rakaat dengan sekali salam dan jika dikerjakan pada malam hari empat rakaat dua kali salam dengan dua rakaat sekali salam. Tasbih semuanya berjumlah 300 tasbih dengan rincian tiap rakaat 75 tasbih.

Berikut ini adalah lafal niat shalat tasbih dengan dua kali salam.

 أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى  

Berikut ini adalah lafal niat shalat tasbih dengan sekali salam.

 أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعَالَى  

c. Shalat Sunnah Awwabin, shalat ini jumlanya enam rakaat, dikerjakan setelah shalat Maghrib dan sebelum Isya, setiap dua rakaat satu kali salam. Pada tiap rakaat dibaca surat al-Fatihah dan al-Ikhlas sebanyak enam kali. Shalat Nisfu Sya'ban atau Shalat Khair  Para ulama telah berselisih pendapat mengenai shalat sunat Nisfu Sya'ban yang berjumlah 100 rakaat. Setelah al-fatihah dibaca surat al-Ikhlas sebelas kali pada tiap rakaat atau shalat 11 rakaat dengan membaca tiap rakaat sesudah Al-Fatihah surat Al-Ikhlas 100 kali.  Ada dua versi pendapat ulama pertama, membolehkannya (disunatkan). Ulama yang membolehkan shalat ini adalah para ahli khasyaf seperti Imam al-Ghazali dalam kitabnya al-Ihyaa (Juz 1 hal. 210).

Pendapat ini juga diikuti oleh ulama-ulama lain seperti al-Kurdi. Selain dalam kitab al-Ihyaa juga dalam kitab-kitab lain seperti Khazinah al-Asrar (hal. 36), al-Iaanah (Juz 1 hal. 210), kitab al-Hawaasyi al-Madaniyyah (Juz 1 hal. 223), dan al-Tarsyiih al-Mustafiidiin (hal. 101). Kedua, ada juga yang melarang melakukan shalat Nisfu Sya'ban dengan alasan bahwa shalat tersebut merupakan di antara bid’ah mungkar dan sandaran hadistnya juga merupakan di antara hadits yang derajatnya maudhu sebagaimana diterangkan oleh Imam an-Nawawi dan pendapat ini juga diutarakan oleh ulama lainnya seperti Imam Ibnu Hajar al-Haitami, Imam il-Taqi al-Subki, Imam al-Ramli dan lainnya.( Imam Nawawi, kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab:V: 65.

 

Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Kitab Tuhfat al-Muhtaj Bi Syarh al-Minhaj: II: 261, Imam Ramli, kitab Nihayat al-Muhtaj, juz. II: 124).

2. Membaca Yasin tiga kali.  Dalam kitab Mujribat yang dikarang oleh Ad-Dairaby bahwa salah satu amalan di malam nisfu sya’ban adalah membaca surat yasin 3 kali dengan niat:

- Surat Yasin yang pertama dibaca untuk memohon panjang umur (yang barakah) dan ketaatan/ketaqwaan serta dapat istiqamah kepada Allah SWT.

- Surat Yasin yang kedua dibaca untuk memohon dijauhkan dari segala bentuk musibah, fitnah, bala/marabahaya lahir batin.

- Surat Yasin yang ketiga dibaca untuk memohon sugih hati/kaya hati yang langsung dari Allah tidak mudah meminta-minta pada selain Allah serta ditetapkan Iman Islam sampai akhir hayat.

وقال العلامة الديربي في "مجرباته" (ومن خواص "سورة يس" –كما قال بعضهم- أن تقرأها ليلة النصف من شعبان "ثلاث مرات": الأولى بنية طول العمر، والثانية بنية دفع البلاء، والثالث بنية الإستغناء عن الناس. “

Adapun pembacaan surat Yasin pada malam Nisfu Sya’ban setelah Maghrib merupakan hasil ijtihad sebagian ulama, konon ia adalah Syeikh Al-Buni dan hal itu bukanlah suatu hal yang buruk”. (Syaikh Muhammad bin Darwisy, Asná al-Mathálib, 234)

 

 وأما قراءة سورة يس ليلتها بعد المغرب والدعاء المشهور فمن ترتيب بعض أهل الصلاح من عند نفسه قيل هو البوني ولا بأس بمثل ذلك (أسنى المطالب في أحاديث مختلفة المراتب ص. 234).

 

dengan cara sebagai berikut: Membaca al-Fatihah dan Surat Yasin yang pertama dengan niat mudah-mudahan Allah memberikan panjang umur, sehat afiat dalam taat, dan ibadah serta istiqamah dalam kebaikan.

 الفَاتِحَةَ اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ اللهَ تَعَالَى يُطِيْلُ اَعْمَارَنَا فِي صِحَّةٍ وَعَافِيَةٍ , وَيُوَفِّقُنَا لِكُلِّ عَمَلٍ مَرْضِيٍّ وَالطَّاعَةِ , وَيَجْعَلُنَا مِنْ عِيَالِ السَّلاَمَةِ , وَيَحْفَظُنَا وَيَرْعَانَا بِالرِّعَايَةِ التَّآمَّةِ , مَعَ الْهُدَى وَالتَّوْفِيْقِ , وَاْلأِسْتِقَامَةِ وَالتَّصْدِيْقِ . اَلْفَاتِحَة ...

Kemudian membaca surat Yasin, setelah surat Yasin membaca doanya. Membaca al-Fatihah dan Surat Yasin yang kedua dengan niat Allah jauhkan diri kita dan keluarga dari bala, fitnah dan musibah serta Allah berikan kepada kita keluasan rizqi yang halal, berkah bagi kita dan keluarga.

 

 الفَاتِحَةَ اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِنِيَّةِ اْلقَبُوْلِ , وَتَمَامِ كُلِّ سُوْلٍ وَمَأْمُوْلٍ , وَصَلاَحِ الشَّأْنِ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا وَبِنِيَّةِ أَنَّ اللهَ الْكَرِيْمَ يَفْتَحُ عَلَيْنَا فُتُوْحَ الْعَارِفِيْنَ , وَيُفَقِّهُنَا فِي الدِّيْنِ , وَيَرْزُقُنَا كَمَالَ اْلاِخْلاَصِ وَاْليَقِيْنِ , وَيَرْزُقُنَا اَوْلاَدًا صَالِحِيْنَ وَبَنَاتٍ صَالِحَاتٍ , وَاْلعِصْمَةَ مِنَ اْلأَفَاتِ وَالْعَاهَاتِ , ويَجْعَلُنَا مُيَسَّرِيْنَ فِي اْلأَرْزَاقِ الطَّيِّبَاتِ الْمُبَارَكَاتِ , وَمُرْتَفِعِيْنَ فِي الْمَرَاتِبِ وَالدَّرَجَاتِ . وَبِنِيَّةِ اَنَّ اللهَ يَدْفَعُ اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَاْلأَمْرَاضَ وَاْلفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ . اَلْفَاتِحَة ...

 

Kemudian membaca surat Yasin, setelah surat Yasin membaca doanya. Membaca al-Fatihah dan Surat Yasin yang ketiga dengan niat Allah jadikan hati kita kaya dengan perangai baik, jauh dari hasud, dengki, riya, takabbur dan ujub serta mohon ketetapan iman dan Islam serta khusnul Khatimah (akhir hidup yang baik).

 

 الفَاتِحَةَ اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ مُحَمَّدٍ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ اللهَ تَعَالَى يُصْلِحُ قُلُوْبَنَا وَقَوَالِبَنَا مَعَ الْبِرِّ وَاْلاِحْسَانِ , وَيُثْبِتُ لَنَا اْلاِسْلاَمِ وَاْلاِيْمَانِ , بِلاَ مِحْنَةٍ وَلاَ امْتِحَانٍ , بِجَاهِ سّيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ , وَيَحْفَظُنَا مِنْ شَرِّ اَهْلِ الزَّمَانِ , وَفِتْنَةِ الشَّيْطَانِ , وَحَسَدِ اْلاَهْلِ وَالْجِيْرَانِ , ويَجْعَلُنَا مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ اْلقَوْلَ وَيَتَّبِعُوْنَ اَحْسَنَهُ , ويَخْتِمُ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ . اَلْفَاتِحَة

 

. Kemudian membaca surat Yasin, setelah surat Yasin membaca doanya. Setiap selesai membaca surat Yasin dilanjutkan membaca doa Malam Nisfu Sya’ban berikut:

 


Arab latin: Allaahumma yaa dzal manni walaa yumannu 'alaika ya dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thouli wal in'aam laa ilaaha illaa anta, zhoharul laajiin, wa jaarol mustajiiriin, wa amaanal khoo-ifiin.

Allaahumma in kunta katabtanii 'indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan awmahruuman awmathruudan awmuqtarron alayya fir rizqi famhu.

Allaahumma bifadhlika fii ummil kitaabi syaqoowatii wahirmaanii wathordil walq taaro rizqii wa atsbitnii indaka fii ummil kitaabi sa'iidam marzuuqom muwaffaqal lil khairaat. Fa innaka quita waqoulukal haqqu fii kitaabikal munzali 'alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa-u wayutsbitu wa'indahuu ummul kitaabi.

llaahil bittajallil a'zhomi fii lailatin nishfi min syahri sya'baanal mukarromillatii yufraqu fiihaa kullu amrin haklim wayubromu ishrif 'annii minal balaa-l maa a'lamu wamaa laa a'lamu wa anta allaamu! ghuyuubi birohmatika yaa arhamar raahimiin.

Washollallaahu 'alaa sayyidinaa Muhammadiw wa'alaa aalihil washohbihi wasallam.

Artinya: "Ya Allah Tuhanku, wahai Yang memiliki anugerah dan tiada yang memberi anugerah kepada-Mu, wahai Yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, wahai yang mempunyai kekuasaan dan yang memberi nikmat, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, tempat bernaung bagi orang-orang yang mengungsi, tempat berlindung bagi orang-orang yang memohon perlindungan dan tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan.

Ya Allah Tuhanku, jika Engkau telah menetapkan diriku di dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuz) yang berada di sisi-Mu sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir atau disempitkan rezekinya sudilah kiranya Engkau menghapuskan.

Ya Allah Tuhanku, berkat karunia-Mu apa yang ada dalam Ummul Kitab yaitu perihal diriku sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir dan sempit rezeki. Dan sudilah kiranya Engkau menetapkan di dalam Ummul Kitab yang ada di sisi-Mu agar aku menjadi orang yang berbahagia, mendapat rezeki yang banyak lagi beroleh kesuksesan dalam segala kebaikan karena sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam kitab-Mu dan firman-Mu adalah benar yang diturunkan melalui lisan Nabi yang Engkau utus. Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan, dan di sisiNya ada Ummul Kitab.

Ya Tuhanku, berkat penampilan yang Mahabesar (dari rahmat-Mu) pada malam pertengahan bulan Syaban yang mulia ini diperincikanlah segala urusan yang ditetapkan dengan penuh kebijaksanaan. Sudilah kiranya Engkau menghindarkan diriku dari segala bencana yang aku ketahui dan yang tidak kuketahui serta yang lebih Kau ketahui (daripadaku), dan Engkau Maha Mengetahui segala yang gaib, berkat rahmat-Mu wahai yang maha penyayang di antara para penyayang."

Sumber:

1. Kitab Kanzun Najah Wassuruur

2. Kitab Ihya Ulumuddin

3. Kitab Al-Ghunyah

2. 4. Habib Umar bin Hafid
https://jombang.nu.or.id/keislaman/kapan-malam-nisfu-sya-ban-2025-ini-tanggal-dan-10-nama-lainnya-6zSMr

https://jateng.nu.or.id/keislaman/amalan-nisfu-sya-ban-Ewt0E

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama