Bagaimana Kita Memahami Asesmen Selama Ini ?
Jangan sampai GAGAL PAHAM…!!!
Pemahaman yang salah selama ini
umumnya asesmen dipahami sebagai tahap penilaian atau bahkan penghakiman untuk
menentukan apakah peserta didik berhasil menguasai materi yang telah diajarkan
kadang assessment juga digunakan untuk mencari murid dengan rangking tertinggi.
keperluan mengisi rapor atau Untuk menentukan siapa murid yang pintar atau
tidak Siapa yang melampai KKM dan yang tidak
Umumnya juga asesmen hanya
diberikan di akhir penyampaian materi berupa soal-soal yang sama untuk
dikerjakan semua murid dan hasilnya berupa nilai atau angka yang mewakili
kemampuan masing-masing murid. cara pandang asesmen hanya sekadar sebagai alat
menghasilkan nilai cenderung menghasilkan informasi yang terbatas dan bahkan
ini bisa kontra produktif dengan semangat pembelajaran. yang mengakibatnya
murid yang mengalami kendala dalam menguasai materi akan mendapatkan nilai
kurang pada saat yang sama murid yang cenderung Mahir akan mendapatkan nilai
baik, tetapi nilai tersebut hanya sebatas mengukur level pengetahuan saja tanpa
memberi mereka peluang untuk meningkatkan pencapaian sesuai dengan kemampuan
mereka.
Lalu Bagaimana Asesmen Paradigma Baru ?
Asesmen dalam paradigma baru
adalah asesmen tidak lagi sekedar menjadi tahap pelaporan dan penilaian
kemampuan murid tetapi dipandang sebagai proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar perkembangan dan pencapaian hasil
belajar. Salah satu tujuan utama asesmen adalah memantau atau memonitor
kualitas pembelajaran dan bisa dimanfaatkan sebagai umpan balik perbaikan
pembelajaran
Asesmen memiliki fungsi pemantauan atau memonitor, assasment bertujuan untuk memahami posisi murid dalam rentang pembelajaran tertentu. Dengan demikian perkembangan belajar murid dapat teramati dari waktu ke waktu, artinya yang menjadi perhatian kita bukan perihal murid mendapatkan nilai berapa. Tetapi apakah kemampuan mereka berkembang dibandingkan dengan kemampuan awalnya.