
Problem Based Learning (PBL)
dalam bahasa Indonesia disebut Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) merupakan
penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan
konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala
sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada.
Model pembelajaran PBL ini dikembangkan
berdasarkan konsep-konsep yang dicetuskan oleh Jerome Bruner. Konsep tersebut
adalah belajar penemuan atau discovery learning. Konsep tersebut memberikan
dukungan teoritis terhadap pengembangan model PBL yang berorientasi pada
kecakapan memproses informasi.
Berikut ini beberapa pengertian
Model Pembelajaran Problem Based Learning dari beberapa sumber buku:
Menurut Barbara J. Duch (1996),
Problem Based Learning (PBL) adalah satu model yang ditandai dengan penggunaan
masalah yang ada di dunia nyata untuk melatih siswa berfikir kritis dan
terampil memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan tentang konsep yang
penting dari apa yang dipelajari (Wijayanto, 2009:15).
Menurut Suyatno (2009), Problem
Based Learning (PBL) merupakan suatu model pembelajaran yang berbasis pada
masalah, dimana masalah tersebut digunakan sebagai stimulus yang mendorong
mahasiswa menggunakan pengetahuannya untuk merumuskan sebuah hipotesis,
pencarian informasi relevan yang bersifat student-centered melalui diskusi
dalam sebuah kelompok kecil untuk mendapatkan solusi dari masalah yang
diberikan.