Rebo wekasan, Salat Tolak Bala dan Tata Caranya
Rebo Wekasan, juga dikenal
sebagai Rebo Pungkasan, adalah tradisi yang dirayakan oleh masyarakat islam
Jawa pada hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriah.
Tradisi Rebo Wekasan ini memiliki
makna mendalam dan berbagai ritual yang dilakukan untuk menolak bala dan
musibah. Rebo Wekasan dipercaya oleh sebagian masyarakat sebagai hari di mana Allah SWT menurunkan
berbagai macam penyakit dan musibah. Oleh karena itu, masyarakat melakukan
berbagai amalan khusus untuk menangkal bala tersebut. Tradisi ini pertama kali
diadakan pada masa Wali Songo, di mana para ulama melakukan tirakat dengan
banyak beribadah dan berdoa.
Menurut riwayat yang dituturkan
oleh ulama besar Kalimantan KH Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Guru Sekumpul,
saat Rebo Wekasan akan turun 360.000 macam bala. Oleh karenanya, muslim
dianjurkan melakukan amalan tolak bala. Ulama kharismatik asal Rembang, KH
Maimoen Zubair alias Mbah Moen membagikan amalan Rebo Wekasan. Salah satunya
adalah melaksanakan sholat Rebo Wekasan.“Sebagian ulama ahli kasyaf mengatakan,
pada hari Rebo Wekasan itu tempat tumpuan bala dan cobaan. Makanya kalau Rebo
Wekasan disuruh sholat empat rakaat.
Ulama beda pendapat mengenai
hukum melaksanakan sholat Rebo Wekasan. Mengutip NU Online, hukum sholat Rebo
Wekasan menurut Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari adalah haram karena tidak ada
asalnya dalam syariat. Namun, Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Quds al-Maki dalam
Kanz al-Najah wa al-Surur berpendapat bahwa sholat Rebo Wekasan boleh diamalkan
dengan syarat bukan niat untuk Rebo Wekasan, melainkan diniatkan sebagai sholat
sunnah mutlak.
Bagi yang ingin mengamalkan, berikut tata cara dan niat
sholat Rebo Wekasan atau Sholat Sunnah Mutlak.
1. Niat sholat sunnah mutlak dua rakaat
أُصَلِّيْ سُنَّةً رَكْعَتَيْنِ
لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatan rak’ataini lillâhi ta’âla.
Artinya: "Saya niat sholat sunnah dua rakaat karena
Allah ta’ala."
2. Setelah membaca Al-Fatihah, baca Surat Al-Kautsar 17
kali, Al-Ikhlas 5 kali, Al-Falaq dan An-Nas sekali setiap rakaat.
3. Lakukan sholat sebagaimana biasanya dua rakaat.
4. Setelah salam, dilanjutkan membaca doa.
5. Sholat sunnah mutlak dua rakaat ini dilakukan dua kali.
Tata cara Salat Bala
Mengutip laman NU Online, Shalat sunah tolak bala atau disebut shalat lidaf’il bala dilaksanakan oleh umat muslim sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT agar senantiasa selamat dari segala marabahaya. Shalat sunah ini dilakukan sebagai ikhtiar manusia dan tidak mesti semua dikabulkan, akan tetapi boleh jadi dapat diminimalisir. Shalat sunah tolak bala ini dilaksanakan sebanyak dua rakaat. Setiap muslim yang ingin mengerjakannya boleh kapan saja, karena memang tidak ada ketentuan khusus berkaitan dengan waktu pelaksanaannya. Brikut tata cara Salat Tolak Bala:
1. Membaca niat:
اُصَلِّي سُنَّةً لِدَفْعِ الْبَلاَءِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ
تَعَالَى
Ushalli Sunnatan lidaf’il bala’i rak’ataini lillahi
ta’ala
Artinya: Aku berniat shalat sunah untuk menolak bala dua
rakaat karena Allah ta’ala.
Setiap selesai membaca surat al-Fatihah membaca:
a. Surat
al-Kautsar 17 kali
b. Surat al-Ikhlas
5 kali
c. Surat al-Falaq
dan an-Nas masing-masing 1 kali
Dan sebelum
melaksanakan shalat membaca istifhfar:
اَسْتَغْفِرُالله الْعَظِيمْ اَلّذِيْ لَاإِلَهَ
إلاَّ هُوَالْحَىُّ الْقَيُّومُ وَاَتُوبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لآيَمْلِكُ
لِنَفْسِهِ ضَرًّا ولآنَفْعًاوَلآمَوْتًا ولآحَيَاتًا وَلآنُشُورًا
Artinya: Saya memohon ampunan
kepada Allah yang Maha Agung yang tidak ada Tuhan selain Dia yang Hidup kekal
lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya). Saya mohon taubat selaku seorang
hamba yang penuh kedzaliman, yang tidak memiliki terhadap dirinya sendiri baik
madarat dan manfaatnya, mati dan hidupnya maupun bangkitnya nanti.
Doa setelah shalat lidaf’il bala atau tolak bala:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمْ يَاشَدِيْدُالْقُوَّى
وَيَاشَدِيْدَالْمِحَالِ اّللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوذُبِكَ بِكَلِمَتِكَ التّآمَّاتِ
كُلِّهَا مِنَ الرِّيحِ الْاَحْمَرِ وَمِنَ الدَّاءِ الْاَكْبَرِ فِي النَّفْسِ وَالدَّمِّ
وَاللَّحْمِ وَالْعُظْمِ وَالْجُلُوْدِ وَالْعُرُوقِ سُبْحَانَكَ إِذَاقَضَيْتَ اَمْرًا
أَنْ يقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونَ, اَللهُ اَكْبَرْاَللهُ اَكْبَرْ اَللهُ اَكْبَرْ
برحمتك يآارحم الرّا حمين
Artinya: Ya Allah, aku
berlindung kepada-Mu dengan kalimat-Mu yang sempurna dari angin merah dan
penyakit yang besar di jiwa, daging, tulang dan urat. Maha Suci Engkau apabila
memutuskan sesuatu hanyalah berkata kepadanya, “Jadilah” maka “jadilah ia”.
Boleh juga mengamalkan do’a tolak
bala dan doa keselamatan berikut ini:
a.
Doa Meminta Keselamatan
Doa ini diriwayatkan oleh Abu Daud, Ibnu Majah:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ، اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
"Allohumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyata fid dun-yaa wal aakhiroh. Allohumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyata fii diinii wa dun-yaaya wa ahlii wa maalii. Allohumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allohummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’uudzu bi ‘azhomatika an ugh-taala min tahtii.
Artinya:“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga, dan hartaku.
b.
Doa agar terhindar dari Mudharat
Romy Hernadi & Assyifa S.
Arum dalam buku Doa & Dzikir Harian Sesuai Sunnah Nabi menjelaskan bahwa
kamu bisa membaca doa berikut ini ketika ingin meminta pertolongan agar
terhindar dari mudarat:
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
"Bismillahilladzi laa yadhurru
ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa’ wa huwas samii’ul ‘aliim
Artinya:“Dengan menyebut nama
Allah, tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan.
Dia adalah Dzat yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,”
Doa ini berasal dari Utsman bin
Affan ra. Beliau berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Tidaklah seorang hamba
mengucapkan setiap pagi dari setiap harinya dan setiap petang dari setiap
malamnya kalimat: bismillahilladzi laa yadhurru … sebanyak tiga kali, maka
tidak akan ada apa pun yang membahayakannya.” (HR. Abu Daud no. 5088,
Tirmidzi no. 3388, dan Ibnu Majah no. 3388)